Selasa, 02 Januari 2018

Generasi Nunduk & Generasi Tongak, bagian dari dampak teknologi

Ada-ada saja kelakuan manusia zaman sekarang. Dengan perkembangan teknologi informasi yang luar biasa, perubahan sikap manusia juga sangat luar biasa. Berdalih mengikuti perkembangan zaman, nyatanya tidak sedikit yang malah terjerumus dalam kelakuan aneh karena menjadi ‘hamba’ teknologi.
Sebut saja generasi nunduk. Generasi nunduk, adalah istilah yang menggambarkan keadaan manusia di zaman sekarang. Orang-orang lebih memilih untuk menyibukkan diri menunduk memperhatikan layar gadgetnya dibandingkan membaca buku, atau bahkan berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Hampir di setiap tempat kita bisa menemukan generasi nunduk. Generasi nunduk ini tidak memiliki batasan umur, anak-anak, remaja, orang tua, bahkan lansia tak jarang menundukkan kepalanya untuk fokus memainkan gadget.
Beralih dari generasi nunduk, kini pun bertebaran generasi tongak. Generasi tongak (istilah yang saya ciptakan sendiri :v) ini menggambarkan orang-orang yang mengarahkan kepala (pandangan)-nya ke atas untuk mengambil fotonya sendiri (selfie). Beberapa waktu lalu, kematian pemuda asal Tiongkok bernama Wu Yongning menggemparkan dunia maya. Pasalnya ia meninggal karena jatuh dari ketinggian (gedung) ketika hendak mengambil fotonya. Wu Yongning memang cukup terkenal karena hobinya yang sensasional yaitu menantang maut dengan ber-selfie ria di ketinggian. bukan hanya Wu Yongning, sekelompok remaja perempuan asal negeri jiran Malaysia pun sempat menghebohkan jagat dunia maya. Remaja tersebut nekad menaiki Papan IPOH untuk mengambil foto serta videonya dan mengunggahnya di dunia maya.

Tentunya fenomena-fenomena ini menjadi ‘warna’ dalam perkembangan teknologi. Perubahan sikap masyarakat terutama remaja yang menggandrungi teknologi dan media sosial ini menjadi perhatian bagi pengguna teknologi. Apalagi setelah adanya kejadian meninggalnya Wu Yongning Karena aksinya yang menantang maut hanya untuk mendapatkan foto selfie. Ketika menemui orang-orang yang bersikap seperti ini, sebagai pengguna media sosial yang bijak, alangkah baiknya jika kita tidak menghujatnya. Kita perlu mengingatkannya, bukan malah memberikan kalimat-kalimat ‘pedas’ yang nantinya bisa melukai orang lain. tiru yang baik, tinggalkan yang buruk tanpa memberikan ujaran kebencian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat dalam Pembelajaran IPS.

Setelah kita membahas tentang pengertian Sains, Teknologi, dan Masyarakat (STM), sekarang kita akan berbicara mengenai pendekatan STM dalam...